ORIFLAME DBC NETWORK

Hai, perkenalkan,saya umi, ibu dari seorang putra kecil berusia 1 tahun 2 bulan.pada awalnya saya menemukan web dbc network secara tidak sengaja, ketika saya browsing-browsing internet. pasti anda juga melakukan hal yang sama bukan? maksud saya browsing internet hanya untuk sekedar main-main, pengisi waktu luang, sambil sesekali mencari artikel yang diperlukan.tapi pernah kan anda berpikir, seandainya biaya yang saya keluarkan untuk browsing tidak terbuang percuma, mean saya juga dapat hasil dari browsing tadi yang berupa tambahan pendapatan,MUNGKIN SAJA!kalau anda bergabung di DBC Network.DBC Network adalah salah satu group penjualan Oriflame, oh... MLM... IYA, memang MLM. tapi lewat DBC Network, kita belajar MLM dengan cara yang berbeda, bahkan tekhnologinya sudah canggih.Kita akan mendapat banyak ilmu,sharing dan bimbingan dari para upline, karena di DBC Network, kita sukses bersama-sama, bukan sukses individu.

Yuk ikut seperti saya, klik saja di gambar-gambar di bawah untuk tau lebih banyak dan belajar lebih banyak. saya tunggu...

Kamis, 10 Maret 2011

DITOLAK? AH ITU BIASA

Ketika pertama kali bergabung dengan dbcn, sudah tergambar dibenak saya bahwa bisnis ini adalah bisnis penolakan. (setidaknya itu versi saya :) )
ya, karena tentu saja setiap saat, setiap kita melangkah, menjalankan bisnis ini, mengajak orang untk bergabung, menawari orang untuk membeli, tentu saja akan banyak penolakan.
DOWN, itulah yang pertama saya rasakan, ketika saya sudah menjelaskan panjang lebar, dengan semangat 45, dengan bukti2 yang ada tentang duo founder dbcn,jawaban yang saya terima " ah nggak ah, males mlm "
" wah, aku gak bisa jualan..." " nggak ah mba, belum butuh..." dan masih banyak lagi kalimat-kalimat penolakan.

tapi setelah hampir satu tahun menggeluti bisnis ini, rasanya penolakan-penolakan itu adalah bumbu penyedap rasa dalam bisnis saya, pemanisnya adalah ketika ada prospek baru, calon member baru, liat bonus bulanan ( yang walopun skrg masih naik turun )

saya menikmati itu, karena itu adalah proses, jalan yang saya tempuh, untuk bisa tersenyum kelak, saat saya sudah bisa resign dari kantor yang sekarang, bisa di rumah mengasuh raka, benar-benar mengasuh dia all out, dan tetap bisa membahagiakan suami, orang tua dan orang-orang di sekitar saya. amin.

saya menikmati itu, termasuk penolakan-penolakan itu, dan saya hanya berkata dalam hati: OK, KAMU MENOLAK SAYA HARI INI, KARENA KAMU ADALAH PELUANG UNTUK ORANG LAIN, dengan kata lain, saya besarkan hati saya bahwa saya harus berbagi rejaki dengan orang lain. sekali lagi, itu adalah menurut versi saya, jadi kalopun anda sependapat, terima kasih. dan kalau anda tidak sependapat, saya hargai itu.

2 komentar: